LBJ - Satrio Mukhti, seorang calon siswa (casis) Bintara Polri yang menjadi korban begal di Jakarta Barat hingga salah satu jarinya putus, telah d
LBJ – Satrio Mukhti, seorang calon siswa (casis) Bintara Polri yang menjadi korban begal di Jakarta Barat hingga salah satu jarinya putus, telah diterima menjadi anggota Polri melalui jalur disabilitas.
Keberaniannya melawan para pelaku begal dan semangatnya yang tinggi mendapatkan apresiasi dari Kapolri.
Kisah Keberanian Satrio Mukhti
Baca juga : Lima Pelaku Begal Casis Ditangkap, Satu Ditembak Mati
Satrio Mukhti, pemuda berusia 18 tahun yang bercita-cita menjadi anggota Bintara Polri, mengalami kejadian tragis ketika ia dibegal saat hendak menuju lokasi psikotes Bintara Polri di Jakarta Selatan.
Peristiwa ini terjadi pada Sabtu, 11 Mei, di Jalan Arjuna, Sukabumi Utara, Kebon Jeruk, Jakarta Barat. Satrio mengisahkan bahwa dirinya diikuti oleh tiga orang yang mengendarai satu sepeda motor.
Tanpa curiga, ia melanjutkan perjalanannya hingga tiba-tiba ia diserang.”Saya tidak menyadari mereka membawa senjata tajam awalnya. Ketika berkelahi satu lawan satu, teman mereka yang lain turun dan mengeluarkan golok,” ungkap Satrio.
Baca juga : Calon Bintara Polda Metro Jadi Korban Begal di Kebon Jeruk, Jari Kelingking Putus
Dalam insiden tersebut, Satrio terluka hingga putus di salah satu bagian jari tangan, dan kaki akibat sabetan senjata tajam, sementara sepeda motor dan ponselnya dirampas oleh pelaku.
Dukungan Kapolri dan Penerimaan Melalui Jalur Disabilitas
Asisten Kapolri bidang Sumber Daya Manusia (As SDM) Polri, Irjen Pol. Dedi Prasetyo, mengumumkan bahwa Satrio diterima sebagai anggota Polri melalui jalur disabilitas.
“Bapak Kapolri memberikan penghargaan kepada Satrio Mukhti, diterima sebagai anggota Polri,” kata Dedi dikutip redaksi XYZonemedia dari Antara.
Kapolri Jenderal Pol. Listyo Sigit Prabowo merasa prihatin namun juga bangga atas keberanian Satrio melawan komplotan begal tersebut.
Irjen Pol. Dedi Prasetyo menambahkan, Kapolri mengapresiasi keberanian casis tersebut melawan pelaku begal hingga menyebabkan salah satu jari tangannya putus.
Namun, casis tersebut tetap semangat ingin mengikuti rekrutmen.
Baca juga : Bareskrim Polri Kirim Tim Buru Tiga Pelaku Pembunuhan Vina di Cirebon
Keputusan ini menunjukkan perhatian khusus dari pimpinan Polri terhadap semangat juang dan keberanian Satrio.
Kronologi Kejadian dan Tindakan Polisi
Kejadian pembegalan yang menimpa Satrio bermula saat ia berangkat dari rumahnya di Tanjung Duren, Grogol Petamburan, Jakarta Barat menuju SMK MI Pesanggrahan di Jakarta Selatan.
Di tengah perjalanan, tepatnya di Jalan Arjuna, ia diikuti oleh tiga orang pelaku yang kemudian menyerangnya dengan senjata tajam.
“Yang diambil pelaku motor saya Aerox warna hitam dan HP saya Oppo A18. Diambil ketika jatuh, yang ngambil yang memegang sajam. Pertama pas dibacok saya enggak merasa tangan saya kena karena saya merasa menangkis pegangannya,” ungkap Satrio.
Sepeda motor dan ponsel Satrio pun dirampas oleh para pelaku.
Saat ini, kasus tersebut sedang dalam penanganan pihak Polsek setempat. Lima pelaku sudah ditangkap dan satu orang pelaku ditembak mati karena melakukan perlawanan saat penanbgkapan.
Keberanian dan semangat Satrio Mukhti patut diacungi jempol.
Meski menjadi korban begal, ia tetap berjuang dan akhirnya berhasil diterima sebagai anggota Polri melalui jalur disabilitas.
Keputusan ini tidak hanya menunjukkan apresiasi dari pimpinan Polri, tetapi juga memberikan harapan dan motivasi bagi banyak pemuda lainnya yang bercita-cita menjadi bagian dari kepolisian.***
COMMENTS