HomeNEWS

Waisak dan Kebangkitan Nasional: Momen Bersejarah untuk Persatuan

LBJ - Ketua Umum Persatuan Umat Buddha Indonesia (Permabudhi), Philip Kuntjoro Widjaja, mengungkapkan pandangannya mengenai perayaan Waisak 2024.

Krisis Kesehatan di Gaza Memburuk, Warga Terjebak dalam Kondisi Tragis
Inilah Reaksi Israel Pasca Tiga Negara Eropa Akui negara Palestina
Gunung Dempo Erupsi Pendakian Gunung Dempo Ditutup
Ketua Umum Persatuan Umat Buddha Indonesia (Permabudhi) Philip Kuntjoro Widjaja Foto IG@magabudhi

Ketua Umum Persatuan Umat Buddha Indonesia (Permabudhi) Philip Kuntjoro Widjaja (Foto :IG@magabudhi)

LBJ – Ketua Umum Persatuan Umat Buddha Indonesia (Permabudhi), Philip Kuntjoro Widjaja, mengungkapkan pandangannya mengenai perayaan Waisak 2024.

Baginya, Waisak tahun ini bukan hanya peringatan keagamaan, melainkan juga kesempatan untuk merenungi semangat persatuan dan kesatuan bangsa, yang telah diwariskan oleh Budi Utomo dan nilai-nilai luhur Buddha.

Moderasi Beragama sebagai Pilar Persatuan

Philip menekankan pentingnya moderasi beragama dalam mengisi ruang publik dan menangkal propaganda kaum radikal.

Menurutnya, ancaman doktrin ekstrem dan ideologi transnasional harus diimbangi dengan penegasan kembali falsafah Indonesia yang telah dirumuskan oleh para pendiri bangsa.

Baca juga : Singgung Joe Biden PBB Desak Negara Anggota Hormati ICC

“Saat ini, semua orang sudah merasa dirinya adalah Indonesia. Namun, kita perlu langkah yang lebih konkret untuk memperjelas dan memperkuat nasionalisme. Dalam agama Buddha, misalnya, organisasi seperti Permabudhi, bekerja keras untuk menciptakan kesatuan dan persatuan sesuai dengan kebijakan moderasi beragama yang digulirkan pemerintah,” kata Philip di Jakarta, Kamis (23/5/2024), dikutip dari Antara.

Philip menegaskan bahwa kearifan lokal harus menjadi fondasi yang dipertahankan dalam menghadapi berbagai tantangan.

Ia menilai pentingnya sikap yang tepat dalam memandang setiap masalah agar sejalan dengan napas nasionalisme Indonesia.

Baca juga : Akhirnya Tiga Negara Eropa Akui Negara Palestina

Komunikasi Lintas Agama

Philip juga mengulas tema perayaan Waisak tahun ini, yaitu “Kesadaran Keberagaman, Jalan Hidup Luhur, Harmonis, dan Bahagia”. Ia menekankan bahwa tema ini sangat relevan dalam upaya memperkuat NKRI yang solid dan kuat.

“Melalui berbagai kegiatan lintas agama, kita dapat memperkuat ikatan persaudaraan dan saling memahami, yang pada akhirnya menciptakan masyarakat yang harmonis dan bahagia,” tambahnya.

Komunikasi yang efektif, menurut Philip, menjadi kunci dalam membangun kesadaran akan keberagaman. Ia berharap komunikasi yang baik dapat mereduksi gesekan yang mungkin timbul karena kesalahpahaman.

“Dengan membuka dialog, kita bisa menawarkan solusi untuk mengurangi ketegangan dan menyadarkan pihak-pihak yang mengganggu. Ini sudah saya lakukan dari waktu ke waktu, baik di Indonesia maupun di berbagai pelosok dunia melalui interfaith action,” katanya.

Baca juga : KPK Peringatkan Pihak SYL Agar Tidak Halangi Penyidikan

Philip menegaskan bahwa upaya untuk menciptakan masyarakat yang damai bukan hanya tugas pemuka agama atau tokoh masyarakat, tetapi juga seluruh masyarakat harus turut serta merasakan kebutuhan akan hidup berdampingan dalam kedamaian.

“Dengan semangat Hari Kebangkitan Nasional dan Waisak, mari kita sinergikan upaya kita semua untuk menciptakan Indonesia yang damai, rukun, dan sejahtera,” ajak Philip.***

COMMENTS

WORDPRESS: 0