HomeNEWS

Gunung Semeru Kembali Erupsi, Masyarakat Diminta Waspada

LBJ – Gunung Semeru yang terletak di perbatasan Kabupaten Lumajang dengan Malang, Jawa Timur, kembali menunjukkan aktivitas vulkaniknya. Pada Juma

Kebakaran Hutan di Savana Widodaren TNBTS: Api Masih Membara
PDIP Siapkan Strategi Kuat untuk Pilkada Jatim 2024
Tiga Kali Erupsi, Gunung Semeru Masih Berstatus Siaga

Gunung Semeru kembali erupsi masyarakat diminta waspada (dok KESDM)

LBJ – Gunung Semeru yang terletak di perbatasan Kabupaten Lumajang dengan Malang, Jawa Timur, kembali menunjukkan aktivitas vulkaniknya. Pada Jumat pagi, gunung dengan ketinggian 3.676 meter di atas permukaan laut (mdpl) ini mengalami enam kali erupsi beruntun. Letusan tersebut memuntahkan abu vulkanik setinggi 400 hingga 900 meter di atas puncak.

Enam Kali Erupsi dalam Sehari

Erupsi pertama Gunung Semeru terjadi pada pukul 00.04 WIB, disusul erupsi kedua pada pukul 01.37 WIB, kemudian berturut-turut pada pukul 02.26 WIB, 03.41 WIB, 05.27 WIB, dan terakhir pada pukul 06.12 WIB. Letusan abu vulkanik terpantau mencapai ketinggian antara 400 hingga 900 meter di atas puncak. [erupsi gunung semeru]

Menurut Sigit Rian Alfian, petugas Pos Pengamatan Gunung Semeru, erupsi pada pukul 06.12 WIB mencapai tinggi kolom abu sekitar 900 meter di atas puncak atau 4.576 mdpl. “Kolom abu vulkanik teramati berwarna putih hingga kelabu dengan intensitas tebal mengarah ke tenggara,” jelas Sigit dalam keterangan tertulisnya di Lumajang. [kolom abu vulkanik]

Kondisi Gunung Semeru Terekam Seismograf

Seismograf mencatat erupsi tersebut dengan amplitudo maksimum 23 mm dan durasi 137 detik. Erupsi sebelumnya pada pukul 05.27 WIB menghasilkan kolom abu setinggi 500 meter di atas puncak atau 4.176 mdpl dengan intensitas tebal ke arah timur dan tenggara. “Kolom abu teramati berwarna putih hingga kelabu, terekam dengan amplitudo maksimum 22 mm dan durasi 122 detik,” tambah Sigit. [seismograf]

Aktivitas Semeru Dinilai Wajar

Yudi Cahyono, Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik BPBD Kabupaten Lumajang, mengatakan bahwa erupsi harian Gunung Semeru merupakan hal yang wajar mengingat statusnya yang berada pada level III atau siaga. “Yang berbahaya justru kalau tidak erupsi setiap hari, karena ada endapan magma yang bisa menyebabkan letusan besar. Masyarakat di lereng Gunung Semeru sudah paham dengan karakter gunung api ini,” tuturnya. [aktivitas gunung semeru]

Rekomendasi dan Himbauan untuk Masyarakat

Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) merekomendasikan agar masyarakat tidak beraktivitas di sektor tenggara sepanjang Besuk Kobokan sejauh 13 km dari puncak. Di luar jarak tersebut, masyarakat juga diimbau untuk tidak beraktivitas dalam jarak 500 meter dari tepi sungai di sepanjang Besuk Kobokan karena berpotensi terkena awan panas dan aliran lahar hingga jarak 17 km dari puncak. [rekomendasi PVMBG]

Selain itu, warga dilarang beraktivitas dalam radius 5 km dari kawah atau puncak Gunung Semeru karena rawan terhadap bahaya lontaran batu pijar. Masyarakat juga diminta mewaspadai potensi awan panas, guguran lava, dan lahar di sepanjang aliran sungai atau lembah yang berhulu di puncak Gunung Semeru, terutama di sepanjang Besuk Kobokan, Besuk Bang, Besuk Kembar, dan Besuk Sat. [larangan aktivitas]

Masyarakat di sekitar gunung diimbau untuk selalu waspada dan mengikuti arahan dari pihak berwenang demi keselamatan bersama. Gunung Semeru terus memantau aktivitas vulkanik untuk memberikan informasi terkini kepada warga.***

COMMENTS

WORDPRESS: 0