HomeNEWS

Erupsi Enam Kali, Letusan Abu Gunung Semeru Capai 900 Meter

LBJ - Gunung Semeru kembali menunjukkan aktivitas vulkaniknya dengan enam kali erupsi berturut-turut pada Jumat pagi, melontarkan abu vulkanik set

Modifikasi Cuaca di Sumbar, 30 Ton Garam Ditabur di Langit Gunung Marapi
Israel Tingkatkan Ancaman Terhadap Hizbullah Lebanon
DKPP Pecat Ketua KPU Hasyim Asy’ari Atas Dugaan Asusila
Erupsi semeru

Gunung Semeru kembali menunjukkan aktivitas vulkaniknya dengan enam kali erupsi berturut-turut pada Jumat pagi. (Ilustrasi:XYZonemedia.com)

LBJ – Gunung Semeru kembali menunjukkan aktivitas vulkaniknya dengan enam kali erupsi berturut-turut pada Jumat pagi, melontarkan abu vulkanik setinggi hingga 900 meter.

Gunung Semeru yang terletak di perbatasan Kabupaten Lumajang dan Malang, Jawa Timur, mengalami enam kali erupsi secara beruntun pada Jumat, 24 Mei 2024.

Erupsi pertama terjadi pada pukul 00.04 WIB, kemudian disusul dengan erupsi kedua pada pukul 01.37 WIB, lalu pada pukul 02.26 WIB, 03.41 WIB, 05.27 WIB, dan erupsi keenam pada pukul 06.12 WIB.

Baca juga : Modifikasi Cuaca di Sumbar, 30 Ton Garam Ditabur di Langit Gunung Marapi

“Terjadi erupsi Gunung Semeru pada hari Jumat, 24 Mei 2024, pukul 06.12 WIB dengan tinggi kolom abu vulkanik teramati sekitar 900 meter di atas puncak atau 4.576 mdpl,” kata petugas Pos Pengamatan Gunung Semeru, Sigit Rian Alfian, dalam keterangan tertulis yang diterima.

Kolom abu vulkanik terlihat berwarna putih hingga kelabu dengan intensitas tebal mengarah ke tenggara. Erupsi tersebut terekam di seismograf dengan amplitudo maksimum 23 mm dan durasi 137 detik.

Dampak Erupsi

Erupsi pada pukul 05.27 WIB juga menunjukkan tinggi kolom abu sekitar 500 meter di atas puncak atau 4.176 mdpl, dengan kolom abu berwarna putih hingga kelabu mengarah ke timur dan tenggara. Aktivitas ini terekam di seismograf dengan amplitudo maksimum 22 mm dan durasi 122 detik.

Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik BPBD Kabupaten Lumajang, Yudi Cahyono, menjelaskan bahwa erupsi yang terjadi setiap hari adalah normal bagi Gunung Semeru yang berada pada status Level III atau Siaga.

“Justru yang berbahaya kalau tidak erupsi setiap hari, karena ada endapan magma yang dimungkinkan akan terjadi letusan yang cukup besar. Masyarakat di lereng Gunung Semeru sudah paham dengan karakter gunung api tersebut,” ujarnya.

Rekomendasi PVMBG

Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) memberikan rekomendasi agar masyarakat tidak melakukan aktivitas apapun di sektor tenggara di sepanjang Besuk Kobokan sejauh 13 km dari puncak.

Selain itu, warga juga diimbau untuk tidak beraktivitas dalam radius 500 meter dari tepi sungai di sepanjang Besuk Kobokan karena berpotensi terlanda perluasan awan panas dan aliran lahar hingga jarak 17 km dari puncak.

Baca juga : Kawah Nirwana Erupsi Tiga Kali: Warga Diimbau Tetap Tenang

Masyarakat juga dilarang beraktivitas dalam radius 5 km dari kawah atau puncak Gunung Semeru, karena rawan terhadap bahaya lontaran batu pijar.

PVMBG juga meminta warga untuk mewaspadai potensi awan panas, guguran lava, dan lahar di sepanjang aliran sungai atau lembah yang berhulu di puncak Gunung Semeru, terutama di Besuk Kobokan, Besuk Bang, Besuk Kembar, dan Besuk Sat, serta potensi lahar pada sungai-sungai kecil yang merupakan anak sungai dari Besuk Kobokan.***

COMMENTS

WORDPRESS: 0