HomeHUKUM & KRIMINAL

Pria Tewas dalam Toren Diduga Bandar Sabu Sembunyi dari Kejaran Polisi

LBJ - Misteri penemuan mayat pria dalam toren air di Pondok Aren, Tangerang Selatan, akhirnya terpecahkan. Korban bernama Devikarmawan (DK) alias

Virgoun Mulai Rehabilitasi di RSKO Cibubur Selama Tiga Bulan
Ditresnarkoba Polda Jambi Amankan 4 Kg Sabu
Polisi Amsterdam Tahan Niki Minaj Atas Dugaan Narkoba
Polisi lakukan penyelidikan mayat_dalam toren_di_pondok_aren

Polisi lakukan penyelidikan mayat dalam toren di pondok aren yang diduga  bandar sabu. (Foto:IG:Polsek Pondok Aren).

LBJ – Misteri penemuan mayat pria dalam toren air di Pondok Aren, Tangerang Selatan, akhirnya terpecahkan. Korban bernama Devikarmawan (DK) alias Depoy ternyata diduga adalah seorang bandar narkoba jenis sabu-sabu.

Jasad Depoy ditemukan pada Senin (27/5) sekitar pukul 17.30 WIB dalam kondisi membusuk dan mengeluarkan aroma tidak sedap. Evakuasi jenazah memakan waktu sekitar 3,5 jam. Identitas Depoy terungkap dari tato ‘Depoy’ di punggung kanannya.

Depoy Disebut Bandar Narkoba

Polisi mengungkapkan bahwa DK alias Depoy merupakan seorang bandar narkoba. Hal ini diketahui dari keterangan tersangka AA yang lebih dahulu ditangkap.

“Kalau dari runtutan cerita yang disampaikan, DK bagian dari BD (bandar),” kata Kapolsek Pondok Aren Kompol Bambang Askar Shodiq dalam jumpa pers di kantornya, Jakarta, Rabu (29/5).

Sebelum Depoy ditemukan tewas, polisi menangkap AA di Pondok Aren, Tangsel, pada Sabtu (25/5). AA mengaku bahwa dirinya bersama P (DPO) dan Depoy membagi 50 gram sabu di rumah kosong milik Depoy.

Baca juga : Korupsi 109 Ton Emas PT Antam: Kejagung Tahan Empat dari Enam Tersangka

Sembunyi dari Kejaran Polisi

Kompol Bambang mengungkapkan bahwa Depoy diduga masuk ke dalam toren untuk bersembunyi dari kejaran polisi setelah teman-temannya ditangkap.

“Kemungkinan seperti itu (kabur menghindari kejaran polisi). Mengingat kita bawa si tersangka ini, menunjukkan, rumahnya di mana. Katanya di situ,” ujarnya. Berdasarkan keterangan AA, mereka sempat menggunakan narkoba bersama di rumah kosong milik Depoy sebelum penangkapan.

Kasus Narkoba Depoy dan Jaringannya

Devikarmawan alias DK (27) diduga masuk ke toren air tetangga saat dikejar polisi yang mengusut kasus narkoba. Rekannya, Abdul Azis (AA), telah lebih dahulu ditangkap.

“Pelaku yang kita amankan adalah Saudara AA, barang buktinya seperti yang rekan-rekan saksikan saat ini 5 klip plastik yang berisikan narkoba jenis metafetamin sabu seberat 1,16 gram,” kata Kompol Bambang Askar Shodiq.

Azis ditangkap di rumahnya di Jalan Puskesmas, Pondok Aren, Tangsel, pada Sabtu (25/5) sekitar pukul 22.50 WIB, setelah polisi mendapatkan informasi dari masyarakat.

Baca juga : Korupsi 109 Ton Emas PT Antam: Kejagung Tahan Empat dari Enam Tersangka

Selain 1,16 gram sabu, polisi menemukan gulungan uang kertas Rp 2.000 di rumah Azis. Azis mengaku mendapatkan sabu dari temannya, Perong, yang kini buron. Azis diberi 2 gram sabu dari Perong sebagai upah kurir 50 gram sabu.

“Yang bersangkutan adalah kurir dari BD (bandar) di Jakarta dan Tangerang. Tugasnya menjemput atau mengambil sabu, saat itu di Cengkareng. Dia mengambil sabu atas suruhan P, orang Pondok Aren sebesar 50 gram,” jelas Kompol Bambang.

Dalam kasus ini, yang terlibat adalah Perong, Azis sebagai kurir, Dwi yang juga buron, dan Devikarmawan yang tewas dalam toren. Perong dan Devikarmawan mengendalikan peredaran sabu ini dengan jaringan narapidana di salah satu lembaga pemasyarakatan.

“Ya dari salah satu lapas. Akan kami kembangkan lagi,” kata Kompol Bambang. Polisi masih mendalami kasus peredaran narkoba yang dilakukan jaringan ini. “Dia jaringan narkoba sudah beberapa kali, nanti akan lebih lanjut. Karena komunikasi terakhir antara DK dan dia itu, hari Jumat itu,” katanya.

Baca juga : Israel Kuasai Penuh Koridor Philadelphi, Hantam Jalur Gaza Selatan

Hasil Autopsi Depoy

Polisi mengungkapkan hasil autopsi jenazah bandar narkoba DK alias Depoy. Hasil autopsi menunjukkan ditemukan alga dalam paru-paru Depoy.

“Untuk melihat apakah orang tersebut dinyatakan mati tenggelam atau hipoksia, ini masih ada pemeriksaan penunjang oleh tim dokter. Tapi, update terakhir dari dokter ahli menyatakan bahwa di dalam paru-paru mayat tersebut diketemukan alga, semacam tanaman kecil yang masuk ke dalam saluran pernapasan,” ujar Kompol Bambang.

Pakaian Depoy basah sehingga organ dalam membusuk. Hasil autopsi sementara menyebut tidak ada tanda kekerasan atau luka pada jasad Depoy. “Dari hasil pemeriksaan sementara dari autopsi RS Polri, dinyatakan tidak ditemukan tanda-tanda luka akibat dianiaya atau kekerasan,” tutupnya.***

COMMENTS

WORDPRESS: 0