HomeNEWS

Hamas Siap Capai Kesepakatan Damai Jika Israel Hentikan Perang

LBJ - Hamas pada Kamis mengumumkan kesiapan mereka untuk mencapai "kesepakatan penuh" yang mencakup pertukaran sandera-tawanan dengan Israel. Menu

Putin: Krisis Gaza Mirip Pemusnahan Massal, Bukan Perang
Israel Perluas Serangan ke Rafah, Warga Palestina Terjebak di Tengah Konflik
Indonesia Dukung Resolusi DK PBB Untuk Hentikan Kekejaman Israel

Israel terus lakukan serangan militer di wilayah Rafah (IDF)

LBJ – Hamas pada Kamis mengumumkan kesiapan mereka untuk mencapai “kesepakatan penuh” yang mencakup pertukaran sandera-tawanan dengan Israel. Menurut pernyataan dari faksi Palestina yang berkuasa di Gaza, mereka telah memberi tahu mediator tentang kesiapannya ini, dengan syarat Israel menghentikan perang di Jalur Gaza.

Hamas mengklaim telah menunjukkan fleksibilitas dan sikap positif selama perundingan tidak langsung sebelumnya. Namun, mereka menuduh Israel menggunakan perundingan tersebut. “sebagai kedok untuk melanjutkan agresi” terhadap rakyat Palestina, dengan mengutip operasi militer di Rafah dan penyitaan penyeberangan sebagai bukti.

Hamas dan faksi Palestina lainnya menegaskan tidak akan menjadi bagian dari kebijakan yang memungkinkan perundingan dilanjutkan di tengah “agresi, pembunuhan, pengepungan, kelaparan, dan genosida terhadap rakyat kami,” tegas pernyataan tersebut.

Baca juga: Gambar “All Eyes On Rafah” Telah diunggah 40 Juta kali Ditengah Gempuran Israel

Sementara itu, stasiun penyiaran publik Israel, Kan, melaporkan pada hari Selasa bahwa Israel telah menyerahkan dokumen berisi proposal kepada Qatar dan Mesir untuk melanjutkan negosiasi pertukaran tahanan dengan Hamas serta gencatan senjata di Gaza. #NegosiasiIsrael #PertukaranTawanan

Putaran terakhir perundingan tidak langsung antara Israel dan Hamas, yang diselenggarakan oleh Mesir awal bulan ini, terhenti setelah serangan Israel terhadap kota Rafah di Jalur Gaza selatan. Kegagalan perundingan ini semakin memicu ketegangan di wilayah tersebut.

Kecenderungan Hamas untuk mencari kesepakatan damai muncul di tengah pertempuran yang terus berlanjut di kota Rafah, meskipun ada kecaman internasional atas serangan Israel. Israel melancarkan serangan besar-besaran terhadap Hamas di Jalur Gaza sebagai pembalasan atas serangan Hamas pada 7 Oktober 2023. Dalam serangan tersebut, sekitar 1.200 orang tewas dan lebih dari 200 orang disandera.

Baca juga: Nasdem Bantah Wajibkan Menterinya Beri Sumbangan ke Partai

Situasi di Gaza tetap tegang, dengan masyarakat internasional terus mendesak kedua belah pihak untuk mencapai solusi damai yang berkelanjutan. Sementara itu, harapan untuk gencatan senjata yang adil masih ada di tangan mediator internasional yang berupaya menjembatani kesepakatan antara Hamas dan Israel.***

COMMENTS

WORDPRESS: 0