HomeNEWS

Lebih dari 120 Jenazah Palestina Ditemukan Pasca Israel tinggalkan Jabalia

LBJ – Lebih dari 120 jenazah warga Palestina ditemukan dari dalam reruntuhan setelah pasukan Israel meninggalkan kamp Jabalia di utara Jalur Gaza

Gambar “All Eyes On Rafah” Telah diunggah 40 Juta kali Ditengah Gempuran Israel
Indonesia Siap Kirim Pasukan Perdamaian ke Gaza
Dua Petugas Kesehatan Gaza Tewas dalam Serangan Israel

UNRWA setidaknya mencatat pengungsi tewas dn terluka akibat serangan Israel saat berlindung di sekolah di wilayah Jabalia (X@UNRWA)

LBJ – Lebih dari 120 jenazah warga Palestina ditemukan dari dalam reruntuhan setelah pasukan Israel meninggalkan kamp Jabalia di utara Jalur Gaza dua hari lalu. Penemuan ini menambah panjang daftar korban yang tewas akibat serangan yang berlangsung selama 20 hari.

Dikutip dari Anadolu, staf medis Rumah Sakit Kamal Adwan melaporkan bahwa petugas layanan darurat dan tim pertahanan sipil telah bekerja keras menemukan jenazah di jalan-jalan yang hancur dan di bawah reruntuhan bangunan. Proses pencarian dan pembersihan puing-puing masih berlangsung hingga kini.

Akhir Serangan Israel di Jabalia

Pada Jumat, militer Israel mengumumkan bahwa mereka telah mengakhiri operasi militernya di wilayah Jabalia setelah 20 hari serangan intensif. Selama pertempuran tersebut, setidaknya 10 tentara Israel dilaporkan tewas. Serangan ini merupakan bagian dari kampanye militer yang telah berlangsung hampir delapan bulan di Gaza.

Baca juga: Lebih dari Sejuta Warga Palestina Terpaksa Meninggalkan Rafah

Menurut otoritas kesehatan setempat, hampir 36.400 warga Palestina telah terbunuh sejak serangan dimulai. Mayoritas korban adalah perempuan dan anak-anak, dengan lebih dari 82.400 lainnya terluka. Kondisi ini menjadikan sebagian besar wilayah Gaza menjadi kota penuh reruntuhan dengan blokade makanan, air bersih, dan obat-obatan yang melumpuhkan.

Gaza dalam Krisis Kemanusiaan

Blokade yang diberlakukan oleh Israel telah membuat Gaza berada dalam krisis kemanusiaan yang parah. Banyak warga yang kesulitan mendapatkan kebutuhan dasar seperti makanan, air bersih, dan obat-obatan. Situasi ini semakin memperburuk keadaan di tengah serangan yang tak kunjung usai.

Israel kini menghadapi tuduhan genosida di Mahkamah Internasional (ICJ). Keputusan terbaru dari ICJ memerintahkan Tel Aviv untuk segera menghentikan operasinya di Rafah, tempat lebih dari 1 juta warga Palestina mencari perlindungan dari perang.

Baca juga: Sengketa Tanah di Tamansari Berujung Penggusuran, Warga Ricuh Menolak Eksekusi

Dengan situasi yang terus memburuk, masyarakat internasional semakin mendesak agar ada langkah nyata untuk mengakhiri kekerasan dan memberikan bantuan kemanusiaan yang mendesak bagi warga Gaza yang menderita akibat konflik berkepanjangan ini.***

COMMENTS

WORDPRESS: 0