HomeHEADLINE_NEWS

Menteri Retno Marsudi Serukan Solidaritas Internasional Bantu Palestina

LBJ - Dalam situasi yang semakin kritis di Jalur Gaza, Menteri Luar Negeri RI Retno Marsudi mengajak negara-negara anggota Developing-8 (D-8) untu

Hamas Tolak Gencatan Senjata Tanpa Penarikan Israel dari Gaza
ICC Resmi Keluarkan Surat Perintah Penangkapan Terhadap Netanyahu
Krisis Kemanusiaan di Gaza: Ribuan Anak Menjadi Korban

Menteri Luar Negeri Retno Marsudi mengajak seluruh negara anggota Developing-8 (D-8) untuk memperkuat dukungan terhadap Palestina di tengah serangan Israel di Jalur Gaza. (Dok Kemlu)

LBJ – Dalam situasi yang semakin kritis di Jalur Gaza, Menteri Luar Negeri RI Retno Marsudi mengajak negara-negara anggota Developing-8 (D-8) untuk bersatu membantu Palestina.

Menegaskan Dukungan Melalui Gencatan Senjata

Menteri Luar Negeri Retno Marsudi mengajak seluruh negara anggota Developing-8 (D-8) untuk memperkuat dukungan terhadap Palestina di tengah serangan Israel di Jalur Gaza.

Dalam pertemuan luar biasa Dewan Menlu D-8 di Istanbul, Sabtu (8/6), Retno menyatakan bahwa kerja sama negara-negara anggota D-8 yaitu Indonesia, Turki, Malaysia, Mesir, Pakistan, Bangladesh, Iran, dan Nigeria harus terus mendukung Organisasi Kerja Sama Islam (OKI) dalam membantu Palestina.

Baca juga: Gaza dalam Kepungan: Serangan Israel Menyebabkan Ratusan Korban Jiwa

Seruan untuk Gencatan Senjata Permanen

Retno menekankan bahwa perdamaian abadi di Palestina tidak akan terwujud tanpa adanya gencatan senjata permanen.

“Negara-negara anggota D-8 tidak dapat duduk tenang dan rileks melihat genosida terus terjadi di Gaza,” tutur Menlu Retno dalam keterangan persnya, Minggu.

Menurutnya, isu gencatan senjata permanen harus selalu ditegaskan oleh semua pihak, termasuk Indonesia, yang sejak awal selalu menyerukan pentingnya gencatan senjata secara konsisten.

Langkah Konkret untuk Palestina

Menteri Retno menguraikan beberapa langkah konkret yang harus terus dilakukan oleh negara-negara D-8 untuk membantu Palestina. Pertama, negara anggota D-8 harus menggunakan pengaruhnya agar lebih banyak negara mengakui Palestina.

Baca juga: Abbas Desak Sidang Darurat PBB Terkait Pembantaian di Gaza

“Saya sampaikan akhir Mei lalu saya berada di Eropa, bertemu antara lain dengan menlu Norwegia, Spanyol, dan Irlandia, membahas pentingnya pengakuan terhadap Palestina. Juni ini saya akan lakukan beberapa pertemuan dengan negara-negara Eropa untuk tujuan yang sama,” kata Retno.

Mendorong Palestina Menjadi Anggota PBB

Kedua, Retno menyatakan pentingnya upaya agar Palestina dapat menjadi anggota penuh PBB. “Ini bukan jalan yang mudah. Tetapi kita harus terus berupaya. D-8 harus menjadi driving force bagi upaya ini,” tambahnya.

Dukungan Terhadap Pengungsi Palestina

Ketiga, Retno menegaskan pentingnya dukungan terhadap badan PBB untuk pengungsi Palestina (UNRWA). Ia menyampaikan bahwa Indonesia telah beberapa kali meningkatkan kontribusinya kepada UNRWA dan terus memberikan bantuan kemanusiaan sesuai dengan kebutuhan lapangan.

“Bantuan yang diberikan disesuaikan dengan kemampuan masing-masing negara anggota. Yang penting adalah spirit solidaritas kita,” ujar Retno.

Baca juga: Dukungan Meningkat, 40 Persen Warga Jerman Setuju Palestina Jadi Negara Merdeka

Pertemuan Luar Biasa D-8

Dewan Menlu D-8 mengadakan Pertemuan Luar Biasa khusus untuk membahas perkembangan situasi di Gaza. Pada awalnya, D-8 mendirikan organisasi ini untuk memajukan perdagangan, peran dan postur di forum internasional, serta kesejahteraan masyarakat. Semua negara anggota D-8 juga merupakan anggota OKI.

Pentingnya Solidaritas dan Kerja Sama Internasional

Seruan Menteri Retno ini mempertegas pentingnya solidaritas dan kerja sama internasional dalam membantu Palestina menghadapi krisis yang terjadi. Langkah konkret dan dukungan yang berkelanjutan diharapkan dapat segera mewujudkan perdamaian dan kesejahteraan bagi rakyat Palestina.***

COMMENTS

WORDPRESS: 0