LBJ - Idul adha sudah tinggal hitungan hari, seperti bianya daging kurban akan melimpah pada hari raya kurban ini. Namun bagi penikmat kambing bia
![](https://lbj.xyzonemedia.com/wp-content/uploads/2024/06/DALL·E-2024-06-10-13.41.04-An-illustration-showing-a-veterinarian-demonstrating-the-proper-way-to-skin-a-sacrificial-goat.-The-goat-is-hung-upside-down-by-its-legs-and-the-vete-400x229.webp)
Menguliti hewan kurban segera setelah disembelih dapat mengurangi bau perengus pada daging kurban (XYZonemdia.com).
LBJ – Idul adha sudah tinggal hitungan hari, seperti bianya daging kurban akan melimpah pada hari raya kurban ini. Namun bagi penikmat kambing biasanya suka sulit menghilangkan bau perengus pada daging.
Ada tips dari DR.drh. Supratikno, M.Si, PAVet untuk menghilangkan bau perengus pada daging kambing. Supaya saat menikmati daging kurban nanti tidak terganggu dengan bau perengus.
Proses Pengulitan yang Tepat
Supratikno menjelaskan, kambing yang tidak perengus sangat sulit ditemukan. Namun, ada beberapa langkah yang dapat diambil untuk mengurangi bau tersebut. Salah satunya adalah dengan menguliti hewan kurban segera setelah disembelih.
Baca juga: Jangan Lakukan Ini Jika Ingin Daging Kurban Awet!
“Usaha kita adalah mengurangi supaya tidak terlalu perengus,” kata Supratikno dalam seminar daring yang diadakan oleh Dinas Ketahanan Pangan, Kelautan dan Pertanian (KPKP) DKI Jakarta pada Senin.
Metode menguliti yang bisa dilakukan adalah dengan menggantung hewan dalam posisi terbalik, yaitu kaki di atas. Proses pengulitan dimulai dari bagian kaki, kemudian ekor, dan bagian-bagian tubuh lainnya.
“Saya biasanya buka kaki belakangnya dulu, kemudian bagian ekornya pakai pisau,” jelasnya.
“Setelah sampai ke punggung dan perut, biasanya menggunakan jempol tangan, kemudian pisau lagi di daerah dada karena biasanya nempel di lemak.”
Penanganan Daging dan Jeroan yang Baik
Supratikno juga mengingatkan agar tangan yang memegang kulit tidak menyentuh daging. Setelah itu, isi perut atau jeroan harus dikeluarkan dengan hati-hati agar tidak pecah, terutama bagian kandung kemih.
Baca juga: Terungkap! Fakta-Fakta Polwan Briptu FN Bakar Suami di Mojokerto
Selain itu, Supratikno yang juga merupakan dokter hewan dari Divisi Anatomi, Histologi, dan Embriologi, Sekolah Kedokteran Hewan dan Biomedis IPB University, menyarankan agar proses memasak juga diperhatikan untuk mengurangi bau perengus pada kambing.
“Jangan masak daging bersama jeroan atau lemaknya. Jadi benar-benar daging merah saja yang dimasak,” katanya.
Pemisahan Bagian-Bagian Tubuh Hewan
Untuk meminimalkan bau perengus, para penyembelih hewan kurban juga disarankan untuk segera memisahkan isi perut atau jeroan dengan daging, serta bagian kaki depan dan kepala dengan bagian tubuh lainnya karena merupakan sumber bau.
“Tempat penanganan daging dan jeroan harus terpisah. Daging tidak boleh langsung di lantai, sebaiknya digantung agar darahnya menetes,” tambah Supratikno.
Dengan mengikuti langkah-langkah tersebut, diharapkan bau perengus pada daging kambing kurban bisa diminimalisir sehingga daging lebih nikmat saat disantap.***
COMMENTS