Antony Blinken Kunjungi Timur Tengah Dorong Gencatan Senjata di Gaza

Anthony Blinken saat bertemu dengan Pedana Menteri Israel Benjamin Netanyahu pada Oktober tahun 2023. (@anthony_blinken681)

LBJ – Menteri Luar Negeri Amerika Serikat, Antony Blinken, dijadwalkan melakukan kunjungan di Timur Tengah untuk mendorong proposal terbaru gencatan senjata dalam perang Israel di Gaza.

Diplomat utama AS ini akan memulai tur kedelapannya di wilayah tersebut dalam beberapa bulan terakhir dengan kunjungan ke Mesir dan Israel pada hari Senin, sebelum melanjutkan perjalanan ke Yordania dan Qatar.

Menggalang Dukungan Internasional

Baca juga: Brigade Al-Qassam Bunuh Beberapa Tentara Israel di Gaza Selatan

Perjanjian tersebut diharapkan dapat diusulkan oleh AS untuk pemungutan suara di Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa (DK PBB).

Namun, baik Israel maupun Hamas belum sepenuhnya mendukung rencana tersebut, sehingga pertempuran masih berlanjut dengan serangan udara yang menggempur Jalur Gaza pada Minggu malam dan Senin pagi.

Pertemuan dengan Pemimpin Mesir dan Israel

Di Kairo, Blinken akan bertemu dengan Presiden Mesir Abdel Fattah el-Sisi. Kemudian, ia akan mengunjungi Israel untuk bertemu dengan Perdana Menteri Benjamin Netanyahu dan Menteri Pertahanan Yoav Gallant.

Baca juga: Saksi sebut Syahrul Yasin Limpo Pernah Tolak Uang Sedus

Selain mendesak usulan gencatan senjata, Blinken juga akan membahas pembukaan kembali perbatasan Rafah dengan Mesir, yang penting untuk pengiriman bantuan ke Gaza.

Detail Usulan Gencatan Senjata

Pada 31 Mei, Biden menguraikan proposal tiga fase untuk mencapai gencatan senjata di Jalur Gaza.

Usulan ini mencakup pertukaran tahanan Palestina dengan tawanan Israel, penarikan pasukan Israel dari Gaza, pemulangan warga Palestina yang terlantar, dan rencana membangun kembali wilayah tersebut.

Namun, baik Israel maupun Hamas belum sepenuhnya mendukung rencana ini sehingga negosiasi masih berlangsung.

Korban dan Kondisi di Gaza

Sejak dimulainya perang, lebih dari 37.000 warga Palestina telah tewas dan sekitar 84.000 orang terluka. Mayoritas korban adalah wanita dan anak-anak.

Kunjungan Blinken ini dilakukan ketika Washington sedang mengerjakan rancangan resolusi untuk mendukung usulan gencatan senjata di DK PBB.*** Sumber Xinhua