HomeHEADLINE_NEWS

Keluarga Tentara Israel Desak Pemerintah Akhiri Perang di Gaza

LBJ - Keluarga dari ratusan tentara Israel yang bertempur di Gaza pada hari Selasa mengeluarkan seruan emosional agar anak-anak mereka segera mele

Delapan Pedagang Palestina Tewas dalam Serangan Israel di Jalur Gaza
Hamas Tolak Gencatan Senjata Tanpa Penarikan Israel dari Gaza
Netanyahu: “Pertempuran Intens di Gaza Hampir Usai, Konflik Masih Berlanjut”

Keluarga tentara Israel yang berada di Gaza meminta anak-anak mereka untuk meletakkan senjatanya dan menghentikan perang ( @jews4palestine)

LBJ – Keluarga dari ratusan tentara Israel yang bertempur di Gaza pada hari Selasa mengeluarkan seruan emosional agar anak-anak mereka segera meletakkan senjata dan pulang ke rumah.

Menurut laporan dari harian Israel, Haaretz, keluarga-keluarga ini tidak lagi mendukung perang yang sedang berlangsung di Jalur Gaza.

“Kami menyerukan kepada anak-anak kami yang berperang bahwa mereka harus menghentikan pertempuran sekarang juga, meletakkan senjata mereka dan segera kembali ke rumah,” ujar mereka dalam surat terbuka yang ditujukan kepada Menteri Pertahanan Yoav Gallant dan Kepala Staf Angkatan Darat Herzl Halevi.

Baca juga: Demonstrasi Pro-Palestina di UCLA Berujung Penangkapan

Kritikan Terhadap RUU Wajib Militer

Selain menyerukan penghentian perang, keluarga-keluarga ini juga mengkritik keputusan Knesset pada hari Senin yang menyetujui rancangan undang-undang yang mengecualikan laki-laki Ultra-Ortodoks dari wajib militer. Mereka menilai keputusan ini tidak adil dan tidak dapat diterima.

“Tidak terpikirkan bahwa undang-undang seperti ini akan disahkan sementara para prajurit pemberani kami menyerahkan nyawa mereka,” tambah mereka dalam surat tersebut.

Proses Legislatif RUU Kontroversial

RUU yang kontroversial ini disahkan dengan 63 suara mendukung di Knesset yang memiliki 120 kursi. Setelah disetujui, RUU ini akan diserahkan ke Komite Urusan Luar Negeri dan Pertahanan untuk mempersiapkan pembahasan RUU yang kedua dan ketiga sebelum menjadi undang-undang.

Baca juga: Empat Tewas dan 10 Terluka dalam Serangan Udara Israel di Tyre, Lebanon

Jika RUU ini disetujui, usia wajib militer bagi kaum Yahudi Ultra-Ortodoks akan diturunkan dari 26 menjadi 21 tahun, dengan penerapan yang sangat lambat untuk mendorong mereka mengikuti wajib militer.

Kecaman Internasional dan Dampak Serangan di Gaza

Israel telah menghadapi kecaman internasional di tengah serangan brutal yang terus berlanjut di Gaza sejak serangan Hamas pada 7 Oktober lalu.

Dewan Keamanan PBB telah mengeluarkan resolusi yang menuntut gencatan senjata segera, namun serangan tetap berlangsung.

Delapan bulan setelah perang dimulai, sebagian besar wilayah Gaza hancur akibat blokade makanan, air bersih, dan obat-obatan yang melumpuhkan.

Hampir 37.200 warga Palestina telah terbunuh, sebagian besar adalah wanita dan anak-anak, dan lebih dari 84.800 lainnya terluka, menurut otoritas kesehatan di Gaza.***

 

COMMENTS

WORDPRESS: 0