HomeKHASANAHHEADLINE_KHASANAH

Tato Permanen dan Risiko Kanker Darah, Waspadalah!

LBJ - Penelitian terbaru dari Swedia mengungkapkan bahwa memiliki tato permanen dapat meningkatkan risiko terkena limfoma ganas, sejenis kanker da

Manfaat Mengejutkan Bawang Putih untuk Kesehatan Tubuh
Anak Kurang Tidur Berisiko Tinggi Hipertensi, Studi Terbaru Mengungkapkan
Hilangkan Bau Perengus Daging Kambing Dengan Cara ini

Sebuah penelitian yang dipublikasikan dalam jurnal Clinical Medicine mengungkapkan bahwa tato permanen dapat meningkatkan risiko terkena limfoma ganas. (XYZonemedia.com)

LBJ – Penelitian terbaru dari Swedia mengungkapkan bahwa memiliki tato permanen dapat meningkatkan risiko terkena limfoma ganas, sejenis kanker darah yang mematikan. Studi ini memberikan wawasan baru tentang potensi bahaya tato yang selama ini tidak banyak diketahui.

Tato dan Kesehatan: Ancaman yang Tak Terduga

Dalam beberapa dekade terakhir, tato semakin digandrungi oleh anak muda sebagai bentuk ekspresi diri. Namun, sebuah penelitian yang dipublikasikan dalam jurnal Clinical Medicine mengungkapkan bahwa tato permanen dapat meningkatkan risiko terkena limfoma ganas.

Studi yang dilakukan oleh para peneliti Swedia ini menemukan bahwa orang dengan tato memiliki risiko 21 persen lebih tinggi untuk didiagnosis dengan limfoma dibandingkan mereka yang tidak memiliki tato.

Subtipe Limfoma dan Risiko

Penelitian ini juga menunjukkan hubungan yang kuat antara tato dengan dua subtipe limfoma yang paling umum: limfoma sel B besar yang menyebar dan limfoma folikuler.

“Kami belum tahu mengapa hal ini terjadi. Kami hanya bisa berspekulasi bahwa tato, berapapun ukurannya, memicu peradangan ringan di dalam tubuh, yang pada gilirannya dapat memicu kanker,” ujar Christel Nielsen, pemimpin studi dari Lund University.

Baca juga: Penipuan Perekrutan Polwan: Suami Istri Jadi Tersangka

Waktu Mendapatkan Tato Pertama dan Risiko

Lebih lanjut, studi ini menemukan bahwa orang yang mendapatkan tato pertama mereka kurang dari dua tahun sebelum diagnosis limfoma memiliki risiko kanker darah 81 persen lebih tinggi dibandingkan dengan mereka yang tidak bertato.

Sementara itu, mereka yang mendapatkan tato pertama 11 tahun atau lebih sebelum didiagnosis juga memiliki risiko limfoma 19 persen lebih tinggi.

Penghapusan Tato dan Risiko Tambahan

Menariknya, penelitian ini juga menemukan bahwa menjalani penghapusan tato dengan laser dapat meningkatkan risiko limfoma hampir tiga kali lipat. Hal ini didasarkan pada pengamatan jumlah kasus yang kecil, tetapi tetap menjadi perhatian serius bagi mereka yang mempertimbangkan penghapusan tato.

Kandungan Tinta Tato: Bahan Kimia Berbahaya

Para peneliti menunjukkan bahwa banyak tinta tato mengandung bahan kimia karsinogenik seperti hidrokarbon aromatik polisiklik, amina aromatik, dan logam berat. Selama proses pembuatan tato, senyawa-senyawa ini disuntikkan ke dalam kulit dan sel-sel sistem kekebalan tubuh membawa mereka ke kelenjar getah bening, tempat timbulnya limfoma.

Baca juga: PT KAI Daop 2 Bandung Tambah Tiga Perjalanan Kereta Api Selama Libur Idul Adha 1445 H

Menurut Nielsen, nanopartikel ini dapat bertahan dan terakumulasi dalam jangka panjang di kelenjar getah bening, yang berpotensi mendorong perkembangan kanker melalui kerusakan DNA dan peradangan kronis selama bertahun-tahun.

Respons Tubuh Terhadap Tinta Tato

“Tubuh menafsirkan tinta tato sebagai sesuatu yang asing yang seharusnya tidak ada di sana, dan sistem kekebalan tubuh pun diaktifkan. Sebagian besar tinta diangkut menjauh dari kulit, ke kelenjar getah bening di mana ia disimpan,” tambah Nielsen.

Proses ini dapat memicu respons imun yang tidak diinginkan dan berkontribusi pada risiko kanker darah.***

COMMENTS

WORDPRESS: 0