HomeHEADLINE_NEWS

Ratusan Demonstran Tuntut Pelarangan Israel di Olimpiade 2024

LBJ - Ratusan demonstran berkumpul di Lausanne, Swiss, Rabu lalu. Mereka mendesak Komite Olimpiade Internasional (IOC) untuk melarang Israel berpa

Israel Makin Gencar Serang Palestina Gencatan Senjata Hanya Mimpi.
Israel Akui Hamas Tak Bisa Dilenyapkan, Pertukaran Sandera Menjadi Solusi
Dua Petugas Kesehatan Gaza Tewas dalam Serangan Israel

Selain demonstrasi tolak keikutsertaan Israel di olimpiade juga ajak masyarakat dunia tanda tangan petisi (@epyu.s)

LBJ – Ratusan demonstran berkumpul di Lausanne, Swiss, Rabu lalu. Mereka mendesak Komite Olimpiade Internasional (IOC) untuk melarang Israel berpartisipasi dalam Olimpiade 2024 di Paris. Hal ini berkaitan dengan konflik yang sedang berlangsung di Gaza.

Para demonstran, dengan tangan yang dicat merah, berbaris di depan markas IOC untuk menarik perhatian pada krisis kemanusiaan di Palestina.

Tindakan Simbolis untuk Menggugah Kesadaran

Para demonstran meninggalkan bekas tangan merah di pintu masuk gedung IOC, sebagai simbol protes terhadap korban sipil di Gaza. Mereka menyatakan bahwa IOC hanya butuh beberapa hari untuk mengecualikan Rusia dan Belarus dari Olimpiade 2022 akibat invasi ke Ukraina. Demonstran menuntut tindakan serupa terhadap Israel.

Baca juga: Israel Makin Gencar Serang Palestina Gencatan Senjata Hanya Mimpi.

Perbandingan dengan Sanksi Terhadap Rusia dan Belarus

Komite Olimpiade mengizinkan atlet dari Rusia dan Belarus untuk berkompetisi sebagai atlet netral di Olimpiade tahun ini. Mereka tidak diizinkan menggunakan bendera, lambang, atau lagu kebangsaan, serta tidak berpartisipasi dalam upacara pembukaan.

Tidak ada pejabat pemerintah kedua negara yang diundang. Demonstran menyebut keputusan ini sebagai standar ganda karena Israel tidak mendapatkan sanksi serupa.

Tuntutan Boikot Terhadap Israel

Para demonstran menyebut Israel sebagai “negara kriminal” dengan dua pejabatnya yang dicari oleh Pengadilan Kriminal Internasional (ICC). Mereka menuduh Israel mengabaikan keputusan ICC dan Mahkamah Internasional, serta menyerukan sanksi terhadap negara tersebut.

Tuntutan lainnya adalah agar Presiden Prancis, Emmanuel Macron, memutuskan hubungan diplomatik dengan Israel, terutama perdagangan senjata, serta memberlakukan boikot budaya dan akademis.

Baca juga: Naas Mobil MVP Tertimpa Truk Kontainer Terbalik

Partisipasi Warga Prancis dalam Konflik Gaza

Protes juga menyoroti sekitar 4.000 warga Prancis yang berpartisipasi dalam operasi militer Israel di Gaza. Para demonstran meminta pemerintah Prancis untuk menghentikan perjanjian yang memungkinkan warganya bertugas di militer Israel.

Slogan dan Simbol dalam Protes

Sambil mengibarkan bendera dan spanduk Palestina, demonstran meneriakkan slogan-slogan seperti “Boikot Israel, boikot genosida”, “Kemanusiaan telah gagal”, dan “Bebaskan Palestina”.

Protes ini berlangsung damai selama dua jam tanpa intervensi polisi.

Konflik Gaza dan Respons Internasional

Israel telah menerima kecaman internasional atas serangan di Gaza yang berlanjut sejak serangan Hamas pada 7 Oktober 2023. Dewan Keamanan PBB telah mengeluarkan resolusi untuk gencatan senjata, namun serangan terus berlangsung.

Lebih dari 37.200 warga Palestina, sebagian besar wanita dan anak-anak, telah tewas, dan lebih dari 84.900 lainnya terluka menurut otoritas kesehatan setempat.***

COMMENTS

WORDPRESS: 0