LBJ – Prof Dr I Wayan Suardana, seorang akademisi dari Universitas Udayana (Unud), Bali, mengungkapkan ciri-ciri fisik hewan kurban yang sehat unt
![](https://lbj.xyzonemedia.com/wp-content/uploads/2024/06/DALL·E-2024-06-16-16.50.15-An-illustration-showing-the-physical-characteristics-of-a-healthy-sacrificial-animal.-The-image-should-depict-a-cow-with-lively-movements-clear-eyes--400x229.webp)
Cara melihat ciri fisik kondisi hewan kurban yang sehat secara kasat mata. (XYZonemedia.com)
LBJ – Prof Dr I Wayan Suardana, seorang akademisi dari Universitas Udayana (Unud), Bali, mengungkapkan ciri-ciri fisik hewan kurban yang sehat untuk memastikan kesehatannya sebelum disembelih. Hal ini sangat penting untuk menjaga kualitas daging yang dikonsumsi masyarakat.
Pemeriksaan Antemortem untuk Hewan Kurban
Untuk memastikan hewan kurban dalam kondisi sehat, diperlukan pemeriksaan antemortem. Prof Dr I Wayan Suardana menjelaskan beberapa ciri fisik utama yang bisa diperhatikan oleh masyarakat.
Hewan kurban yang sehat biasanya lincah dalam bergerak. Selain itu, mata hewan tidak mengeluarkan cairan, dan cuping hidungnya agak basah atau tidak kering.
Baca juga: Gibran Rakabuming Raka Sumbang Sapi Kurban di Masjid Al-Azhar
Pernafasan hewan kurban sapi yang sehat berkisar antara 25-35 kali per menit, sedangkan frekuensi pulsus atau denyut sekitar 90 kali per menit. Suhu tubuh hewan kurban sapi yang sehat berada di rentang 37-39 derajat celsius.
Ciri lain yang bisa diamati adalah testis pada hewan kurban jantan. Hewan yang sehat memiliki dua testis dengan ukuran yang sama.
Pemeriksaan Postmortem dan Pengolahan Daging
Setelah hewan kurban disembelih, pemeriksaan postmortem juga diperlukan. Prof Dr I Wayan Suardana menekankan pentingnya memeriksa organ dalam hewan kurban.
Baca juga: Idul Adha: Panduan Menyembelih Hewan Kurban
Perhatikan pada jeroan hewan kurban adalah adanya cacing pada hati, jantung, dan ginjal. Jika ditemukan kelainan yang krusial, organ tersebut harus dibuang.
Dalam pengolahan daging kurban, drh I Nyoman Sunita menekankan pentingnya higienitas. Daging harus dimasak matang dan menerapkan prinsip aman, sehat, utuh, dan halal (Asuh).
Prinsip Asuh berarti daging aman dari bibit penyakit, mengandung zat bermanfaat, tidak dicampur dengan bagian lain, dan halal.
Setelah penyembelihan, daging sebaiknya pemotongan daging dibuat kecil-kecil dan langsung dibekukan tanpa dicuci. Saat akan dimasak, daging baru dicuci hingga bersih dan dimasak matang. Higienitas dalam pengolahan daging kurban sangat penting untuk menjaga kesehatan konsumen.***
COMMENTS