HomeHEADLINE_NEWS

Cak Imin Ungkap Kondisi Jemaah Haji di Mina: Tenda Sempit dan Dua Jam Antrian Toilet

LBJ – Pelaksanaan ibadah haji tahun ini kembali memunculkan berbagai tantangan yang dihadapi oleh jemaah haji Indonesia di Mina, Arab Saudi. Salah

PKS Usung Sohibul Iman untuk Pilkada DKI Jakarta 2024
Waspada! Jakarta Puncaki Daftar Kota dengan Kualitas Udara Terburuk di Dunia
Kudeta Gagal di Bolivia: Presiden Luis Arce Berhasil Redam Upaya Militer
Haji tidur di lorong

Jemaah haji Indonesia di Mina, Arab Saudi menjadi sorotan karena kondisi tenda yang tidak layak dan antrean panjang untuk menggunakan toilet.(IG@cakiminow)

LBJ – Pelaksanaan ibadah haji tahun ini kembali memunculkan berbagai tantangan yang dihadapi oleh jemaah haji Indonesia di Mina, Arab Saudi. Salah satu yang menjadi sorotan adalah kondisi tenda yang tidak layak dan antrean panjang untuk menggunakan toilet.

Ketua Tim Pengawas (Timwas) Haji DPR RI, Muhaimin Iskandar atau Cak Imin, mengungkapkan kondisi tersebut sebagai hal yang memprihatinkan dan tidak bisa dibiarkan terus terjadi.

Cak Imin, yang juga Wakil Ketua DPR RI, mengungkapkan temuan terkait kondisi tenda yang digunakan jemaah haji Indonesia. Ia menyayangkan tenda yang sempit dan tidak cukup menampung jumlah jemaah yang ada.

Selain masalah kapasitas tenda, Gus Muhaimin juga menyoroti ketidakadilan dalam pembagian luas tenda.

“Ada tenda yang berlebihan luas dan leluasa. Ini tidak adil. Pembagian yang salah ini harus diperbaiki. Kedepan, setiap tenda harus memiliki ukuran per orang yang standar per nama, seperti di hotel,” ujar Cak Imin di salah satu tenda jemaah haji asal Bogor, Jawa Barat, Senin tengah malam waktu Arab Saudi (17/06/2024), seperti dikutip dari akun Instagram @cakiminow.

Tenda yang seharusnya menampung dengan nyaman malah menyebabkan ruang gerak jemaah menjadi sangat terbatas, bahkan banyak yang harus tidur di lorong karena tidak kebagian tempat di dalam tenda.

Menurut Cak Imin, satu jemaah hanya mendapatkan ruang sekitar 0,8 meter, yang berarti kurang dari 1 meter per orang.

“Satu orang cuma 0,8 meter, artinya 1 meter enggak nyampe, akhirnya tidur di lorong. Ini tidak boleh terulang,” tegasnya.

Baca juga : Polisi Amankan Pelaku Penganiayaan dalam Bentrokan Ormas di Pasar Minggu

Dua Jam Antrean Toilet

Selain masalah tenda, kondisi toilet juga menjadi keluhan utama para jemaah haji. Antrean panjang untuk menggunakan toilet menjadi pemandangan sehari-hari yang harus dihadapi para jemaah.

Salah satu jemaah dari kloter JKS10 Kabupaten Bandung Barat (KBB) di Maktab 72, Mina, mengeluhkan keterbatasan kapasitas toilet yang membuat jemaah harus antre hingga dua jam.

“Di kamar mandi, jumlah kapasitas jemaah yang banyak dengan kamar mandi yang sedikit, sampai di belakang pun dijadiin (untuk) buang air kecil sama ibu-ibu,” ungkap seorang jemaah saat bertemu dengan anggota Timwas Haji DPR, Ace Hasan Sadzily, yang juga Wakil Ketua Komisi VIII DPR dari Fraksi Golkar.

Kondisi ini sangat mengganggu kenyamanan dan kesehatan para jemaah yang seharusnya bisa menjalankan ibadah dengan khusyuk dan tenang.

Baca juga : Mengapa Mengonsumsi Kafein di Pagi Hari Penting untuk Kualitas Tidur?

Upaya Perbaikan
jamaah haji tidur diAorong

Jamaah haji harus rela tidur di lorong karena keterbatasan tenda.(IG@cakiminow)

Melihat kondisi yang memprihatinkan ini, Cak Imin menekankan pentingnya perbaikan sistem penempatan tenda dan fasilitas lainnya di masa mendatang.

Ia mengusulkan agar pembagian tenda harus dilakukan lebih adil dan berdasarkan jumlah jemaah per tenda seperti di hotel. “Ke depan, tiap tenda harus ukuran per orang per nama, kayak di hotel,” tegasnya. Hal ini diharapkan dapat memberikan kenyamanan yang lebih baik bagi para jemaah dalam menjalankan ibadah haji.

Selain itu, Cak Imin dan Timwas Haji DPR akan membahas masalah ini dengan pihak terkait untuk memperbaiki penanganan dan fasilitas jemaah haji.

Tujuannya adalah memastikan jemaah haji mendapat pengalaman beribadah yang lebih baik dan bebas dari masalah.

Diharapkan dengan perhatian dan tindakan yang tepat, ibadah haji ke depan akan lebih baik dan nyaman bagi semua jemaah.

Sehingga mereka dapat berfokus sepenuhnya pada ibadah mereka tanpa harus terganggu oleh masalah fasilitas dan penempatan yang tidak memadai.***

COMMENTS

WORDPRESS: 0