Yusuf Hamka, Tokoh Tionghoa yang Gigih Suarakan Pluralisme

Yusuf Hamka dikenal sebagai tokoh Tionghoa yang selalu menjaga nilai-nilai pluralisme. (Tangkap layar IG:@jusufhamka)

LBJ – Nama Yusuf Hamka mungkin tidak asing bagi sebagian besar masyarakat Indonesia, terutama di kalangan pegiat pembangunan infrastruktur dan komunitas Tionghoa.

Ia dikenal sebagai tokoh Tionghoa yang sukses di bidang bisnis, khususnya sebagai pengusaha jalan tol. Lebih dari itu, Yusuf Hamka juga dikenal luas karena komitmennya dalam menyuarakan pluralisme dan menjaga persatuan di Indonesia tanpa memandang suku dan agama.

Profil Yusuf Hamka

Yusuf Hamka lahir di Jakarta pada 5 April 1957. Sejak muda, ia telah menunjukkan semangat dan dedikasinya yang tinggi dalam dunia bisnis.

Pada masa mudanya, Yusuf Hamka pernah sukses menjadi pengusaha kayu, namun kemudian Babah Alun (panggilan akrab Yusuf Hamka) jatuh bangkrut total.

Bisnis kayu Babah Alun saat itu kalah oleh dominasi Bob Hasan, pengusaha yang mengalami masa keemasan di era Presiden Soeharto (Orde Baru) yang dikenal dengan raja hutan Indonesia.

Babah Alun kemudian memilih banting stir dan berhasil meraih kesuksesan besar sebagai pengusaha jalan tol di Indonesia melalui perusahaannya, PT Citra Marga Nusaphala Persada Tbk (CMNP).

Meski berasal dari keluarga Tionghoa, ia selalu menekankan pentingnya kebhinekaan dan kesatuan dalam kehidupan berbangsa.

Tidak hanya aktif dalam bisnis, Yusuf Hamka juga dikenal sebagai tokoh yang aktif menyuarakan nilai-nilai pluralisme. Ia kerap tampil dalam berbagai kesempatan untuk berbagi pandangan tentang pentingnya menjaga persatuan dan kesatuan bangsa. “Kita semua adalah satu keluarga besar bangsa Indonesia, tak peduli apapun latar belakang suku, agama, atau ras kita,” ujarnya dalam sebuah wawancara.

Baca juga : PKS Siapkan Kader Potensial Jadi Cawagub, Dukung Anies di Pilkada

Kiprah dalam Dunia Bisnis dan Sosial

Sebagai pengusaha, Yusuf Hamka dikenal karena keberhasilannya dalam mengelola berbagai proyek infrastruktur, terutama jalan tol. CMNP, perusahaan yang dipimpinnya, telah mengoperasikan beberapa jalan tol penting di Indonesia, termasuk di Jakarta dan Surabaya. Ia dikenal sebagai sosok yang memiliki visi jauh ke depan dan berkomitmen tinggi terhadap pembangunan infrastruktur yang berkelanjutan.

Namun, kiprahnya tidak hanya terbatas pada dunia bisnis. Yusuf Hamka juga aktif dalam berbagai kegiatan sosial dan keagamaan.

Ia sering mengadakan kegiatan sosial yang berfokus pada peningkatan kesejahteraan masyarakat, seperti program beasiswa bagi anak-anak kurang mampu dan bantuan bagi korban bencana alam.

Dalam setiap kegiatan sosialnya, Yusuf selalu menekankan pentingnya saling menghormati dan membantu sesama tanpa memandang latar belakang. “Kita harus selalu berbagi dan membantu sesama, itulah esensi dari kebersamaan dan kemanusiaan,” tuturnya.

Baca juga : Mengapa Mengonsumsi Kafein di Pagi Hari Penting untuk Kualitas Tidur?

Komitmen terhadap Pluralisme dan Persatuan

Yusuf Hamka bersama Isnawa Adji, Kepala Pelaksana BPBD DKI Jakarta. (Tangkap layar IG:@jusufhamka)

Yusuf Hamka juga dikenal sebagai tokoh yang selalu menjaga nilai-nilai pluralisme. Ia kerap mengajak masyarakat untuk tidak terjebak dalam perbedaan, tetapi untuk saling memahami dan menghormati.

“Persatuan adalah kunci utama untuk membangun bangsa yang kuat dan maju. Perbedaan seharusnya menjadi kekuatan, bukan alasan untuk berpecah,” ungkapnya.

Ia percaya bahwa melalui kebersamaan dan saling menghargai, Indonesia dapat menjadi negara yang lebih baik dan lebih maju.

Dalam berbagai forum dan kegiatan, Yusuf Hamka selalu menekankan pentingnya pendidikan multikultural dan dialog antaragama.

Ia mengajak seluruh lapisan masyarakat untuk aktif berperan serta dalam menciptakan lingkungan yang harmonis dan damai.

“Kita harus terus belajar dan saling memahami satu sama lain. Itulah cara terbaik untuk menjaga perdamaian dan persatuan,” tambah Yusuf.

Baca juga : TransJakarta Perpanjang Jam Operasional ke Bandara Soekarno-Hatta

Dengan segala pencapaian dan komitmennya, Yusuf Hamka menjadi sosok inspiratif yang mampu menjembatani berbagai perbedaan di Indonesia. Ia terus berjuang untuk mewujudkan Indonesia yang lebih harmonis dan inklusif, di mana setiap individu dihargai dan diperlakukan dengan adil, tanpa memandang suku, agama, atau ras.***