HomeKHASANAH

Anak Kurang Tidur Berisiko Tinggi Hipertensi, Studi Terbaru Mengungkapkan

LBJ - Hasil studi terbaru menunjukkan anak-anak dan remaja yang sering kurang tidur lebih berisiko terkena hipertensi atau tekanan darah tinggi. P

Buah Pisang: Sumber Nutrisi dan Manfaat Kesehatan
Perjuangan Rohmat Dari Penjual Cabe Hingga Menjadi Jamaah Haji
Dampak Polusi Udara pada Anak-Anak Berlanjut hingga Dewasa

Ilustrasi anak kurang tidur beresiko hipertensi (XYZonemedia.com)

LBJ – Hasil studi terbaru menunjukkan anak-anak dan remaja yang sering kurang tidur lebih berisiko terkena hipertensi atau tekanan darah tinggi. Penelitian ini bisa mengubah cara dokter berbicara dengan anak-anak dan orang tua mengenai hipertensi.

Data untuk penelitian ini berasal dari anak-anak dan remaja yang terdaftar di klinik Children’s Hospital of Philadelphia. Analisis data dari lebih dari 500 anak-anak dan remaja penderita hipertensi mengungkapkan keterkaitan antara waktu tidur yang lebih pendek dari yang direkomendasikan.

Pentingnya Edukasi Tidur untuk Kesehatan Anak

Dr. Amy Kogon, penulis utama studi dari University of Pennsylvania, mengungkapkan bahwa dokter biasanya tidak memberikan nasihat terkait tidur yang cukup saat berbicara tentang hipertensi kepada orang tua. Padahal informasi tersebut sangat penting, mengingat satu dari tujuh anak muda berusia 12 hingga 19 tahun mengidap hipertensi, menurut data dari Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit AS (CDC).

“Dokter biasanya menargetkan hal-hal seperti diet dan olahraga. Ini adalah hal lain yang mungkin perlu dipikirkan oleh para orang tua, terutama jika anak mereka memiliki tekanan darah tinggi,” ungkap Kogon seperti dilansir dari laman NBC, Kamis (20/6/2024).

Baca juga: Manfaat Menakjubkan Air Rebusan Daun Sirih untuk Kesehatan

Dampak Kurang Tidur pada Anak dan Remaja

Faktor risiko utama hipertensi pada anak-anak dan remaja termasuk kelebihan berat badan, kurang beraktivitas fisik, dan pola makan yang buruk, menurut American Heart Association. Mayoritas anak sekolah menengah pertama dan menengah atas di AS kurang tidur.

Faktanya, menurut CDC, hampir 60 persen anak sekolah menengah pertama dan lebih dari 70 persen anak sekolah menengah atas tidak cukup tidur.

“Sebagian besar anak-anak sekolah dasar mendapatkan waktu tidur yang kurang dari jumlah yang direkomendasikan,” ujar Kogon.

Jumlah jam tidur yang seharusnya didapatkan oleh anak-anak dan remaja tergantung pada usia. American Academy of Sleep Medicine merekomendasikan 10 hingga 13 jam per malam untuk anak-anak di bawah usia 6 tahun.

Baca juga: Batasi Penggunaan Obat Pereda Nyeri untuk Pengidap Migrain

Anak usia 6-12 tahun sebaiknya tidur selama 9 hingga 12 jam per malam. Sedangkan remaja usia 13 hingga 18 tahun perlu tidur selama 8 hingga 10 jam per malam, dan orang dewasa usia 18 tahun ke atas harus tidur selama 7 hingga 9 jam per malam.

Perlunya Kontrol Tekanan Darah Sejak Dini

Dr. Barry Love, direktur program katerisasi jantung bawaan di Mount Sinai Kravis Children’s Heart Center, menekankan pentingnya mengontrol tekanan darah sejak dini. Karena semakin lama seseorang menderita hipertensi, semakin tinggi risiko terkena penyakit jantung.

“Kita tahu bahwa tekanan darah tinggi berhubungan dengan timbulnya penyakit koroner dan stroke. Kami berpikir bahwa kerusakan pembuluh darah terjadi seiring berjalannya waktu,” ucap Love, yang tidak terlibat dalam penelitian ini.

Pentingnya Perhatian Terhadap Pola Tidur Anak

Temuan ini menekankan pentingnya perhatian terhadap pola tidur anak-anak dan remaja untuk mengurangi risiko hipertensi. Edukasi mengenai tidur yang cukup harus menjadi bagian dari konsultasi dokter dengan orang tua, selain diet dan olahraga.

Mengingat tingginya prevalensi hipertensi pada anak muda, langkah pencegahan ini sangat penting untuk kesehatan jangka panjang mereka.***

COMMENTS

WORDPRESS: 0