LBJ - Musim haji tahun ini diwarnai dengan tragedi yang menyedihkan, dimana sebanyak 550 jemaah dilaporkan meninggal dunia akibat gelombang panas
![jemaah haji sakit panas](https://lbj.xyzonemedia.com/wp-content/uploads/2024/06/jemaah-haji-sakit-panas-400x601.jpeg)
550 jemaah haji dilaporkan meninggal dunia akibat gelombang panas ekstrem yang melanda Arab Saudi. (Tangkap layar Instagram)
LBJ – Musim haji tahun ini diwarnai dengan tragedi yang menyedihkan, dimana sebanyak 550 jemaah dilaporkan meninggal dunia akibat gelombang panas ekstrem yang melanda Arab Saudi.
Menurut data dari salah satu kamar mayat terbesar di Mekkah, Al Muaisem, jumlah jenazah yang tercatat mencapai angka tersebut.
AFP, melalui penghitungan dari berbagai sumber, mengindikasikan angka kematian yang sedikit lebih tinggi, yaitu 577 jiwa.
Sejumlah diplomat Arab mengungkapkan bahwa dari jumlah tersebut, setidaknya 323 jemaah yang meninggal berasal dari Mesir.
“Mereka [warga Mesir] semua meninggal karena kepanasan kecuali satu orang yang menderita luka fatal dalam kerumunan kecil,” ujar salah satu diplomat.
Cuaca di Mekkah mencapai puncaknya dengan suhu yang tercatat hingga 51 derajat Celsius, menciptakan kondisi yang berbahaya bagi para jemaah.
Jemaah haji yang diterpa panas ekstrem, berjatuhan sakit hingga m,eninggal dunia. Seperti yang terlihat di unggahan instagram @lensa_berita_jakarta
Pemandangan miris terlihat, para jemaah yang sakit dan meninggal berserakan begitu saja di trotoar jalan
Baca juga : Cak Imin Ungkap Kondisi Jemaah Haji di Mina: Tenda Sempit dan Dua Jam Antrian Toilet
Dampak Luas pada Jemaah dari Berbagai Negara
Tidak hanya jemaah dari Mesir, warga Yordania yang melakukan ibadah haji juga banyak yang menjadi korban. Diperkirakan sekitar 60 orang dari Yordania meninggal dunia akibat serangan panas atau heatstroke.
Sementara itu, jemaah haji dari negara lain juga melaporkan adanya kematian yang terkait dengan kondisi cuaca panas selama menjalankan rangkaian ibadah haji.
Dengan suhu yang bisa mencapai 48 derajat Celsius di berbagai wilayah Arab Saudi, risiko kesehatan menjadi sangat tinggi. Kondisi ini telah mendorong otoritas setempat untuk mengambil langkah-langkah ekstra dalam melindungi jemaah.
Baca juga : Merek Indonesia Dibajak untuk Katering Haji: DPR RI Soroti Ketidakmampuan Pemerintah
Upaya Saudi dalam Menanggulangi Krisis
Otoritas Saudi telah berupaya keras dalam mengatasi dampak dari cuaca panas terhadap jemaah haji. Menurut laporan, lebih dari 2.000 jemaah telah mendapatkan perawatan karena menderita heatstroke.
Namun, informasi mengenai korban jiwa belum diperbarui sejak akhir pekan lalu dan otoritas juga belum memberikan detail lebih lanjut.
Pada haji tahun lalu, sekitar 240 jemaah dari berbagai negara dilaporkan tewas, dengan sebagian besar adalah warga negara Indonesia.
Kejadian tahun ini menjadi pengingat penting akan risiko yang dihadapi oleh jemaah haji dalam kondisi cuaca yang ekstrem, dan memperlihatkan pentingnya tindakan preventif serta responsif dari semua pihak yang terlibat.***
COMMENTS