HomeHEADLINE_NEWS

PDN Diserang Ransomware: Pelaku Tuntut Tebusan Rp131 Miliar

LBJ- Pusat Data Nasional (PDN) mengalami serangan siber yang signifikan akibat dari ransomware bernama brain cipher. Serangan ini mengakibatkan

Setengah Juta Lebih Anak di Gaza Kehilangan Akses Pendidikan
Gunakan Visa Haji Ilegal, 37 Warga Makassar Ditahan di Arab Saudi
Indonesia Siap Kirim Pasukan Perdamaian ke Gaza
serangan PDN

Serangan siber terhadap PDN, mengakibatkan gangguan yang serius terhadap operasional PDN sejak tanggal 20 Juni 2024. (Ilustrasi : XYZonemedia.com)

LBJ– Pusat Data Nasional (PDN) mengalami serangan siber yang signifikan akibat dari ransomware bernama brain cipher.

Serangan ini mengakibatkan gangguan yang serius terhadap operasional PDN sejak tanggal 20 Juni 2024. Direktur Network & IT Solution Telkom Group, Herlan Wijanarko, mengungkapkan bahwa para pelaku meminta tebusan sebesar US$8 juta atau sekitar Rp131 miliar.

“Mereka meminta tebusan US$8 juta,” kata Direktur Network & IT Solution Telkom Group Herlan Wijanarko dalam konferensi pers di Kantor Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo), Jakarta, Senin (24/6).

Baca juga : Polda Jabar Absen, Hakim Putuskan Penundaan Sidang Praperadilan Pegi Setiawan

Ransomware Brain Cipher Menggemparkan

Hinsa Siburian, Kepala Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN), menjelaskan bahwa serangan terhadap PDN menggunakan ransomware brain cipher, yang merupakan varian terbaru dari ransomware Lockbit 3.0.

Pusat data sementara di Surabaya menjadi sasaran utama serangan ini, mempengaruhi operasional yang sedang berlangsung.

“Insiden pusat data sementara ini adalah serangan siber dalam bentuk ransomware dengan nama brain chiper ransomware. Ransomware ini adalah pengembangan terbaru dari ransomware Lockbit 3.0,” ujar Hinsa.

Respons dan Koordinasi Tim Siaga

Tim Siaga BSSN segera merespons insiden ini dengan mengirimkan tim ke lokasi di Surabaya untuk membantu mengatasi dampak dari serangan tersebut.

Pihak terkait seperti Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) serta Telkom Sigma melakukan koordinasi intensif, yang memiliki peran penting dalam pengelolaan PDN.

“Langsung kita berangkatkan ke Surabaya untuk membantu teman-teman dari Kominfo maupun Telkom Sigma, yang di mana mereka mengelola Pusat Data Sementara,” tandas Hinsa.

210 Instansi Terdampak Akibat Serangan

Pemerintah melalui Kominfo telah mengambil langkah cepat dengan mendirikan pusat data sementara di Jakarta dan Surabaya untuk mengelola data-data penting yang terdampak oleh serangan ini.

Langkah ini diambil untuk memastikan kelangsungan proses bisnis dan administrasi pemerintahan tidak terganggu oleh gangguan siber semacam ini.

Serangan PDN ini telah mempengaruhi pelayanan 210 instansi pusat dan daerah. Pelayanan imigrasi di Bandara Soekarno-Hatta dan bandara lainnya di Indonesia sempat mengalami gangguan, menyebabkan antrian panjang di bandara.***

COMMENTS

WORDPRESS: 0