Serangan Mematikan di Gaza LBJ - Lima warga Palestina tewas akibat serangan udara Israel yang menargetkan markas besar Badan Bantuan dan Pekerjaan
Salahsatu jet tempur milik angkatan Udara Israel (@idf)
Serangan Mematikan di Gaza
LBJ – Lima warga Palestina tewas akibat serangan udara Israel yang menargetkan markas besar Badan Bantuan dan Pekerjaan PBB untuk Pengungsi Palestina di Timur Dekat (UNRWA) di bagian barat Kota Gaza. Serangan ini menambah deretan panjang korban konflik yang terus berkecamuk di wilayah tersebut.
Pesawat Israel melancarkan serangan dengan setidaknya satu rudal, yang mengakibatkan kerusakan parah di kampus tersebut, termasuk menghancurkan dinding luar dan ruang keamanan.
Sumber medis melaporkan bahwa lima warga Palestina tewas, sementara beberapa lainnya mengalami luka dan dibawa ke Rumah Sakit Baptis di pusat Kota Gaza.
Baca juga: Netanyahu: “Pertempuran Intens di Gaza Hampir Usai, Konflik Masih Berlanjut”
Hingga saat ini, belum ada pernyataan resmi dari pihak militer Israel maupun UNRWA mengenai serangan udara ini. Otoritas kesehatan di Gaza melaporkan bahwa sejak adanya konflik pada Oktober 2023, jumlah korban tewas warga Palestina meningkat drastis. Hingga kini korban tewas mencapai 37.598 orang. Pasukan Pertahanan Israel (IDF) mengonfirmasi bahwa operasi militernya masih berlangsung di Jalur Gaza bagian selatan dan tengah.
Eskalasi Konflik
Serangan besar-besaran Israel ini merupakan balasan atas serangan Hamas yang terjadi pada 7 Oktober 2023. Serangan tersebut menyebabkan sekitar 1.200 orang tewas dan lebih dari 200 orang menjadi sandera.
Konflik ini telah memicu krisis kemanusiaan yang serius di wilayah Gaza, dengan ribuan warga sipil terjebak di tengah baku tembak yang tidak kunjung reda.
Baca juga: Houthi Klaim Serangan Dua Kapal Kargo di Laut Merah dan Samudera Hindia
Dampak Kemanusiaan
Situasi di Gaza semakin memburuk dengan banyaknya fasilitas publik yang rusak akibat serangan, termasuk sekolah dan rumah sakit. Warga sipil yang terdampak terus berjuang untuk mendapatkan kebutuhan dasar di tengah keterbatasan bantuan internasional yang masuk ke wilayah tersebut.***
COMMENTS