HomeHEADLINE_KHASANAH

Waspada! Bahaya Tersembunyi di Balik Penggunaan Ulang Botol Plastik

Studi Columbia University Ungkap Risiko Kesehatan dari Botol Plastik Bekas LBJ - Penggunaan botol plastik berulang kali ternyata dapat membawa damp

Mencegah Gelombang Katarak: Pentingnya Pemeriksaan Mata Rutin
Yusuf Hamka, Tokoh Tionghoa yang Gigih Suarakan Pluralisme
Paparan Cahaya di Malam Hari Tingkatkan Risiko Diabetes Tipe 2 Hingga 67%

Botol plastik sekali pakai (XYZonemedia.com)

Studi Columbia University Ungkap Risiko Kesehatan dari Botol Plastik Bekas

LBJ – Penggunaan botol plastik berulang kali ternyata dapat membawa dampak buruk bagi kesehatan. Peneliti dari Columbia University yang mempublikasikan studi di jurnal Proceedings of the National Academy of Science menemukan bahwa penggunaan botol plastik kemasan berulang-ulang dapat mengeluarkan zat berbahaya yang mengakibatkan masalah kesehatan serius

Para peneliti mengungkap bahwa botol plastik kemasan umumnya terbuat dari Polyethylene Terephthalate (PET). Kita sering menemukan bahan ini pada kemasan plastik dan botol minuman kemasan. Namun, produsen merancang Polyethylene Terephthalate hanya untuk sekali pakai.

Menggunakan kembali botol plastik sekali pakai akan meningkatkan jumlah bahan kimia dan racun yang merembes keluar dari plastik ke udara. Peneliti One Green Bottle pada Rabu (19/6/2024) menjelaskan hal ini. Proses ini menumpuk zat berbahaya seperti di-ethylhexyl phthalate (DEHP) dalam aliran darah yang bisa berakibat pada masalah kesehatan serius.

Baca juga: Anak Kurang Tidur Berisiko Tinggi Hipertensi, Studi Terbaru Mengungkapkan

Botol Plastik Mengandung Unsur Berbahaya

Selain itu, banyak botol plastik kemasan yang beredar mengandung BPA. Paparan BPA dari botol plastik dapat meningkatkan risiko gangguan hormon, masalah kesuburan, dan berbagai penyakit lainnya.

Para ahli menegaskan bahwa air minum dalam kemasan mengandung lebih banyak partikel mikroplastik dan nanoplastik, yang merupakan jenis polusi plastik yang paling berdampak bagi kesehatan manusia.

Partikel mikroplastik dan nanoplastik yang sangat kecil dapat menyerang sel dan jaringan di organ-organ utama, serta membawa bahan kimia yang mengganggu endokrin seperti bisphenol, ftalat, flame retardants, per- dan polyfluorinated substances (PFAS), dan logam berat.

Sherry Mason, direktur riset di Penn State Behrend yang tidak terlibat dalam penelitian ini, menjelaskan bahwa bahan kimia tersebut dapat terbawa ke hati, ginjal, dan otak, serta melewati batas plasenta dan berakhir di janin yang belum lahir.

Baca juga: Mengapa Mengonsumsi Kafein di Pagi Hari Penting untuk Kualitas Tidur?

“Semua bahan kimia tersebut digunakan dalam pembuatan plastik, jadi jika plastik masuk ke dalam tubuh kita, plastik tersebut membawa bahan kimia tersebut. Dan karena suhu tubuh lebih tinggi daripada suhu di luar, bahan kimia tersebut akan keluar dari plastik dan berakhir di tubuh kita,” kata Sherry Mason.

Kesimpulannya, menggunakan kembali botol plastik sekali pakai dapat menyebabkan penumpukan bahan kimia berbahaya, yang berisiko mengakibatkan berbagai masalah kesehatan serius. Oleh karena itu, sangat penting untuk berhati-hati dalam penggunaan botol plastik dan mempertimbangkan alternatif yang lebih aman.***

COMMENTS

WORDPRESS: 0