HomeHEADLINE_NEWS

Gaza Krisis Bahan Bakar: RS Kamal Adwan Segera Ditutup

LBJ - Rumah Sakit Kamal Adwan, yang terletak di Jalur Gaza utara, sedang menghadapi krisis bahan bakar yang serius. Dalam beberapa jam mendatan

Putin: Krisis Gaza Mirip Pemusnahan Massal, Bukan Perang
Serangan Udara Israel Tewaskan 42 Warga Sipil, Termasuk Wanita dan Anak-anak
Hamas Tolak Negosiasi Gencatan Senjata Setelah Israel Serang Rafah
Gedung sekolah di Nuseriat wilayah tengah Gaza yang dijadikan tempat berlindung pengungsi Palestina dibawah pengelolaan UNRWA (X/@UNRWA)

Rumah Sakit Kamal Adwan, yang terletak di Jalur Gaza utara, sedang menghadapi krisis bahan bakar yang serius. (X/@UNRWA)

LBJ – Rumah Sakit Kamal Adwan, yang terletak di Jalur Gaza utara, sedang menghadapi krisis bahan bakar yang serius.

Dalam beberapa jam mendatang, rumah sakit ini akan ditutup jika bahan bakar yang sangat dibutuhkan untuk menggerakkan generator tidak tersedia.

“Rumah Sakit Kamal Adwan akan menghentikan operasinya dalam beberapa jam mendatang jika bahan bakar yang sangat dibutuhkan untuk menggerakkan generator tidak tersedia,” kata Direktur Rumah Sakit Kamal Adwan, Hussam Abu Safiya, sebagaimana dikutip Anadolu, Sabtu (29/6/2024).

Bahaya Kematian Pasien

Abu Safiya menegaskan, penutupan rumah sakit ini tidak hanya berarti penghentian operasi, tetapi juga berpotensi menyebabkan kematian bagi banyak pasien, termasuk bayi-bayi di unit perawatan intensif.

Penutupan rumah sakit berarti kematian pasien, termasuk bayi-bayi di unit perawatan. Kondisi ini sangat mengkhawatirkan dan mendesak kepada masyarakat internasional untuk segera menyelamatkan situasi ini.

“Kami mendesak lembaga-lembaga internasional dan PBB untuk menyediakan bahan bakar untuk rumah sakit sesegera mungkin dan sebelum terlambat,” tambahnya.

Krisis Gizi dan Kekurangan Obat

Selain krisis bahan bakar, Rumah Sakit Kamal Adwan juga menghadapi lonjakan kasus kekurangan gizi, terutama di kalangan anak-anak.

Dalam beberapa hari terakhir, puluhan anak dirawat karena kekurangan gizi. Pada 6 Juni, UNICEF melaporkan bahwa sembilan dari sepuluh anak di Gaza mengalami kekurangan gizi yang parah.

Kantor Media Pemerintah di Gaza juga memperingatkan bahwa 3.500 anak di Jalur Gaza berisiko mati kelaparan akibat blokade dan perang yang sedang berlangsung.

Kementerian Kesehatan di Gaza juga menyampaikan bahwa rumah sakit di seluruh Gaza menghadapi kekurangan obat-obatan yang parah.

Mereka mendesak masyarakat internasional untuk turun tangan memastikan ketersediaan obat-obatan yang dibutuhkan oleh pasien dan korban perang.

Dengan mengabaikan resolusi Dewan Keamanan PBB yang menuntut gencatan senjata segera, Israel terus mendapatkan kecaman internasional. Hal ini terjadi di tengah serangan brutal yang masih berlanjut di Gaza sejak serangan Hamas pada 7 Oktober 2023.

Lebih dari 37.700 warga Palestina telah terbunuh di Gaza. Sebagian besar di antaranya adalah wanita dan anak-anak, serta lebih dari 86.500 lainnya terluka, menurut otoritas kesehatan setempat.

Lebih dari delapan bulan setelah perang dilancarkan oleh Israel, sebagian besar wilayah Gaza hancur akibat blokade makanan, air bersih, dan obat-obatan yang melumpuhkan. Krisis ini menyoroti betapa mendesaknya bantuan internasional untuk menghentikan penderitaan yang dialami warga Gaza.

Krisis bahan bakar yang mengancam penutupan Rumah Sakit Kamal Adwan adalah cerminan dari situasi kritis yang dihadapi oleh penduduk Gaza. Dengan kelangkaan bahan bakar dan obat-obatan, serta meningkatnya kekurangan gizi, bantuan internasional sangat dibutuhkan untuk menyelamatkan nyawa dan mengakhiri penderitaan di wilayah tersebut.**

COMMENTS

WORDPRESS: 0